Bismillahirrahmanirrahim

"Dengan Nama Allah yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani" - Surah Al-fatihah : ayat 1

Pencari Jiwa-jiwa Muda

"Andai Islam seperti sebuah bangunan usang yang hampir rebah, maka akan ku berjalan ke seluruh dunia mencari jiwa2 muda. Aku tidak ingin mengutip dengan ramai bilangan mereka, tapi aku inginkan hati-hati yang ikhlas untuk membantuku dan bersama membina kembali bangunan usang itu menjadi sebuah banggunan tersergam indah.."- Imam Hassan Al Banna

Generasi Awal Sek Tahfiz Al-Islah

"Sesungguhnya aku amat meridui seorang pemuda/pemudi yang tidak tidur lena kerana memikirkan masalah ummah.." - Imam Hassan Al Banna

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Khamis, 23 Julai 2009

Tazkirah 6

Pemegang Amanah Umat

Rasulullah saw pernah bersabda yang maksudnya, "Setiap umat mempunyai sumber kepercayaan, sumber kepercayaan umat ini adalah Abu Ubaidah bin Jarrah." Dari sosok tubuhnya yang tinggi, kurus tapi bersih, tampak disana tersimpan sifat-sifat mulia yang tidak dimiliki orang lain. Jujur, tawadu', pemalu itulah diantara sifat yang paling menonjol dari Abu 'Ubaidah bin Jarrah r.a. Muhammad bin Ja'far pernah bercerita, suatu ketika datang rombongan Nasrani Najran menemui Rasulullah saw. "Ya Abalqasim," kata utusan itu, "Datangkanlah utusanmu ke negeri kami untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang kami hadapi. Kami betul-betul ridha dan yakin terhadap kaum muslimin." Rasulullah menyanggupinya dan menjanjikan kepada mereka seraya berkata, "Esok hari aku akan mengutus bersama kalian seorang yang benar-benar dipercayai." Rasululah menyebut "amin" (terpercaya) sampai diulanginya tiga kali.Tak lama kemudian berita pun tersebar ditengah-tengah para sahabat ra. Masing-masing ingin ditunjuk oleh Rasulullah saw menjadi utusan.
Umar ra mengungkapkan, "Aku benar-benar mengharap agar aku ditunjuk Rasulullah saw untuk menduduki jabatan itu. Aku sengaja mengangkat kepalaku agar beliau bisa melihatku dan mengutusku untuk menduduki jabatan yang diamanatkannya. Rasul masih tetap mencari seseorang, sehingga beliau melihat Abu Ubaidah dan berkata, "Wahai Abu Ubaidah, pergilah engkau bersama-sama dengan penduduk Najran. Jalankan hukum-hukum dengan penuh kebenaran terhadap segala apa yang mereka perselisihkan." Itulah mulianya ahklak Abu Ubaidah bin Jarrah.
Beliau adalah seorang pemuda yang gagah berani yang sangat ditakuti oleh musuh-musuhnya dan sukar sekali untuk dikalahkan. Setiap kali musuh mendekatinya pasti lehernya dipenggal. Itulah keistimewaan sahabat ini, hasil tarbiyyah yang diperolehi daripada Rasulullah saw. Satu peristiwa yang amat menyayat hati ialah ketika mana beliau bertemu dengan ayahnya sendiri di dalam peperangan Badar. Ia dikejutkan oleh seorang lelaki yang mengasuhnya sejak kecil. Ayah kandungnya yang masih musyrik. Sebelum ini dia sudah berusaha agar tidak bertemu dengan ayahnya ditengah-tengah kancah peperangan.
Akhirnya, dengan keimanan yang menyala-nyala terjadilah perlawanan antara anak dengan ayah, yang berakhir dengan gugurnya ayah kandung di depan matanya sendiri.
Setelah peristiwa tersebut Allah menurunkan firmannya: "Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung." (QS Al Mujadilah: 22).
Menjelang wafatnya, Khalifah Umar pernah berkata, "Kalau Abu Ubaidah masih hidup maka aku akan menunjuknya sebagai khalifah penggantiku. Dan bila kelak Allah swt bertanya tentang apa sebabnya, maka aku akan menjawabnya, 'Aku memilih dia karena dia seorang pemegang amanat umat dan pemegang amanat Rasulullah.”